Lebih mudah cari musuh daripada temen itu bukanlah sekedar isapan jempol belaka. Baik secara sengaja maupun nggak sengaja hal itu akan dan pasti terjadi. Salah satunya adalah aku. Entah kenapa aku ngerasa sulit banget untuk aku berkomunikasi dan berusaha untuk akrab dengan yang lain. Dan ketika aku berusaha untuk cuek, nggak peduli, justru aku ngerasa memunculkan percikan permusuhan meski aku tahu itu samar. Ketika aku diacuhkan tentu aja ada perasaan yang nyesek dan pengen ngebales. Dan ketika ada kesempatan untuk itu, malah dibilang tega dan jahat dan sebagainya. Mereka nggak punya perasaan kali ya? Tapi yang sekarang aku pahami dan bener-bener tegas menyikapi adalah masa bodoh sama mereka yang juga masa bodoh sama aku. Buang-buang tenaga kalo ngurusin mereka yang nggak penting kan? So jalan kita sendiri-sendiri. No conflict kecuali mereka dulu yang cari gara-gara ^_^.
New BingKai KayYu ^^
Semua cerita yang terbingkai
laman
Label
- my note today (42)
- pojok curhat (10)
- english letter (5)
- everything about love (5)
- jepRat-JepRet Mahasiswi (5)
- my story (5)
- cerbung (4)
- mahasiswa tingkat akhir (3)
- sajak tentang dia (3)
- surat untuk oppa (3)
- bukan sekedar lagu (1)
- curhat (1)
- motivation (1)
- poem (1)
Sabtu, 06 September 2014
Kamis, 04 September 2014
Mentari telah terbangun dan membagikan cahaya penuh kehangatan, meskipun pagi ini terasa sedikit dingin. Aku berusaha mengumpulkan semangat yang jujur saja akhir-akhir ini memudar. Bahkan pagi ini aku masih bertanya-tanya, kemana gerangan semangatku pergi? Sejujurnya, banyak hal yang menjadi beban pikiranku. Mungkin baginsebagian orang merupakan hal sepele dan tak patut dibesar-besarkan. Namun bagiku, itu sangat mengganggu, sangat. Muncul pertanyaan-dibalik pertanyaan. Kehidupan manusia tak ada yang bisa menebak.
Sabtu, 30 Agustus 2014
No time to give up
Title mahasiswa tingkat akhir telah aku sandang, readers. Dan tentu juga dengan tugas akhir yang menjadi tantangan bagi mahasiswa tingkat akhir seperti aku ini. Jika membayangkan kerumitan proses untuk mendapatkan gelar S1 (Sarjana Sastra) yang kata beberapa dosen memang harus berdarah-darah, jujur saja membuatku down. Munculah pikiran-pikiran negatif dari kepalaku seperti "emang kamu bisa ngatasi dosen killer kayak begitu?" "Ntar gimana pas diruang sidang skripsi kalo kamu nggak bisa ngomong?" Dan lain-lain dan lain-lain. Beban memang dan efek level awal udah kerasa dari sekarang. Bayangin skripsi pakek bahasa Inggris and honestly I'm not a good public speaker. Done!! SUSAAAAAAHHHH! Lalu merenung lagi and then aku ngambil kesimpulan "Emang ada yang ngampang di dunia ini?" Proses bernapas aja panjang gitu prosesnya di buku biologi.
But, jujur aja ketakutanku itu karena aku kurang confidence alias nggak PD. Akhir-akhir ini aku rasanya nggak bisa memahami dan ngenali diri aku sendiri. Nah lo! Aku ngerasa nggak mampu menghadapi semua itu. Aku tahu aku harus, tapi ya itu tadI. Rasanya susaaaah bangeeettttt buat menyadarkan diri kalo aku HARUS SIAP, HARUS BISA, DAN HARUS BISA menghadapi semua tantangan yang udah ada di depan mata. OMG! Aku kudu gimana? Sampe akhirnya aku kena tampar secara nggak langsung.
Wake up!! NO TIME TO GIVE UP!
ORANG TUA... Ibu dan Ayah
Yup, merekalah alasan terbesarku untuk cepet lulus, merekalah alasanku untuk mengalahkan semua rasa takutku, merekalah alasanku untuk aku jadi orang sukses. Aku akan terima semua tantangan yang akan membuat aku berdarah-darah demi kedua orang tuaku yang udah berkorban demi aku. Aku nggak bisa membahagiakan mereka dengan cara lain kecuali ini, lulus dengan membanggakan. Kalo mereka bisa berkorban kenapa aku nggak bisa? Begitulah aku menemukan motivasi terbesarku. Aku sayang mereka maka aku akan berkorban untuk mereka. Positive thinking should be built right now, this time, this second. I CAN DO IT!! Insyaallah aku siap dan harus siap, harus, harus, dan harus. Nah, readers gimana dengan kamu?